Senin, 13 Juli 2015

APAKAH HANYA MANUSIA YANG BISA MERASA SAKIT?

Minggu, 12 Juli 2015


Setiap berjalan sekian meter di pusat kota, saya menjumpai rumah makan atau restaurant yang menyajikan rupa-rupa makanan baik yang berbahan dasar hewan maupun tidak. Setiap kali saya membaca tulisan ayam lalapan, mie cakalang, sea food, soto, telor, nasi rawon, dsb, saya terpikir pada ayam, ikan, sapi, dan sebagainya yang pastinya harus mengalami siksaan, ketakutan, dsb demi memenuhi mulut, lidah dan perut manusia. Untung pikiran ini tidak sampai pada perasaan saya. Saya memang tidak sakit ketika mereka semua harus dipelihara, ditangkap, kemudian mengalai pembunuhan. Saya memang masih bisa makan sayuran dan buah-buahan sendiri di tengah-tengah mereka yang melahap segala makhluk dalam acara pesta atau syukuran, atau juga acara duka. Saya tidak seperti Gary Yourosky yang mungkin memiliki rasa yang lebih mendalam dan memiliki usaha yang lebih keras dalam wadah organisasi animal liberation.
Saya hanya bisa turut berpikir (dan sebenarnya ingin berseru walau tetap saja diacuhkan) bahwa hewan-hewan ini memiliki rasa yang sama dengan manusia ketika disakiti, hingga dibunuh.
Bukan hanya manusia yang bisa merasa sakit dan takut. Hewan-hewan yang disantap, sebelumnya juga merasakannya. Jika mereka merasakannya, mengapa manusia tetap saja mengacuhkannya? Apakah makhluk hewan memang diciptakan untuk merasa takut dan sakit untuk kemudian disantap dan dinikmati manusia? Apakah Sang Pencipta memang bermaksud untuk rencana yang demikian?
Sementara itu, menurut perhitungan dan argumentasi para pembela hak hewan, jika semua manusia berhenti mengkonsumsi hewan dalam bentuk apa saja, masalah kelaparan bisa diatasi demikian juga dengan pemanasan global.

Saya tidak tahu mengenai kebenaran argumentasi dan perhitungan mereka. Saya tidak tahu pasti juga bagaimana kaitan antara hewan – kelaparan – pemanasan global. Yang saya setujui: hewan punya rasa sakit, hewan mengalami rasa yang sama dengan manusia. Jika demikian, mengapa manusia hanya memperhatikan rasa antara sesama manusia? Mengapa manusia hanya menyayangi hewan jika hewan itu satu rumah (kelinci peliharaan, anjing peliharaan, kucing peliharaan, dsb). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar