Selasa, 21 Juli 2015
Manusia sudah terbiasa
berhadapan dengan hewan. Manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan untuk
memanfaatkan alam sekitarnya. Hewan juga punya kebutuhan dan kemampuan tertentu
untuk melanjutkan kehidupan di dunia. Ketika manusia berjumpa dengan hewan,
terjadi suatu hubungan.
Biasanya, pada akhirnya,
manusia akan memanfaatkan hewan untuk dimakan, atau diambil apa yang dihasilkan
hewan untuk dikonsumsi manusia. Apakah model hubungan seperti ini yang akan
selalu terjadi? Apakah hewan-hewan hanya ada demi manusia, bukan ada demi
keseimbangan alam itu sendiri? Apakah manusia menikmati keberadaan hewan hanya
dengan cara menyantapnya?
Saya berikan satu
perbandingan mengenai suatu jenis burung. Ada fotografer yang suka mengabadikan
keindahan burung tersebut. Jenis burung tersebut bisa dipotret di Jakarta tapi hanya
jika burung bersangkutan tidak tahu keberadaan sang fotografer; ketika dia
merasa nyaman. Anehnya, di India jenis burung yang sama, dengan mudah difoto
bahkan dengan mudah hinggap di tangan fotografer atau wisatawan manapun.
Burung juga memiliki
psikologi tertentu. Dia akan bersahabat ketika lingkungan terasa nyaman.
Manusia bisa melihat burung tersebut sebagai sahabat yang bisa hinggap di
tangannya kapan saja. Ini akan terjadi jika manusia tidak memburu burung untuk
dikurung atau dijadikan komoditi lain.
Beginilah dunia vegan
ketika hewan bisa dinikmati sebagai teman. Dan manusia tidak ditakuti oleh sang
hewan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar