Senin, 13 Juli 2015

VEGAN: KEHARUSAN ATAU SEKEDAR PILIHAN?

Minggu, 12 Juli 2015

Usai kelas yoga di hari Minggu pagi, saya berbincang-bincang dengan instruktur/guru. Saya awalnya hanya menunjukkan gerakan sederhana yang saya peroleh dari Youtube. Dia mengerti gerakan itu, dan tidak mencegah saya untuk melakukannya sendiri di rumah. Berarti sah-sah saja jika sehari-hari saya melakukan olahraga yoga dengan petunjuk video.
Saya tidak tahu bagaimana sampai kami berbicara mengenai dunia vegan / vegetarian. Rupanya guru yoga kami sudah menjalani hidup vegetarian selama 19 tahun. Sementara saya, baru kurang lebih 4 bulan menjalaninya. Saya sebenarnya ingin mencari tahu bagaiamana dia dan kelompoknya menyebarkan pola hidup vegetarian. . . . . Rupanya, mereka tidak begitu menyebarkan pola hidup ini. Mereka lebih menyerahkannya pada pribadi masing-masing. Suatu prinsip yang tidak terlalu sama dengan prinsip saya.
Wajar juga jika prinsip mereka berbeda. Apalagi, setelah dia membeberkan tempat-tempat yang tidak memungkinkan untuk hidup vegetarian: Mongol, daerah kutub. Saya juga ingat dengan Elizabeth Velasquez yang terlahir dengan sindrom langka. Tubuhya tidak bisa menyerap lemak. Saya lupa, dalam jarak waktu sekian jam, dia harus makan setiap harinya. Pastilah dia mengkonsumsi daging. Itupun tetap saja tidak misa menghindarkan dirinya dari “kekurusan”.
Tapi, meski dia tergolong pasif dalam menyebarkan ajaran vegetarian, dia yakin bahwa suatu waktu dunia akan mengarah pada vegetarian. Ini juga yang memang saya rindukan. Tapi, ketika menghitung-hitung statistik, berapa orang di dunia ini yang sama dengan saya dan dia serta kelompoknya? Dari sekian banyak orang yang hidup di dunia ini, berapakah yang sadar? Sepertinya kami hanyak setetes air tawar di tengah lautan yang asin.
Jika orang tua Elizabeth Velasuez dan nenek moyangnya hidup vegetarian bahkan vegan, apakah dia akan terhindar dari sindrom yang langka?
Jika orang-orang Mongol dan daerah kutub maupun mereka yang hidup di dekat laut sadar akan pola hidup vegetarian, apakah tersedia cukup lahan dan sayuran/buah untuk mereka?
Semoga jika nantinya semua sadar akan keluhuran hidup vegetarian dan menjunjung tinggi bela rasa atas hewan, segala tantangan dan kekurangan akan tetap terpenuhi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar