Minggu, 12 Juli 2015
Usai kelas yoga di hari Minggu
pagi, saya berbincang-bincang dengan instruktur/guru. Saya awalnya hanya
menunjukkan gerakan sederhana yang saya peroleh dari Youtube. Dia mengerti
gerakan itu, dan tidak mencegah saya untuk melakukannya sendiri di rumah.
Berarti sah-sah saja jika sehari-hari saya melakukan olahraga yoga dengan
petunjuk video.
Saya tidak tahu bagaimana sampai
kami berbicara mengenai dunia vegan / vegetarian. Rupanya guru yoga kami sudah
menjalani hidup vegetarian selama 19 tahun. Sementara saya, baru kurang lebih 4
bulan menjalaninya. Saya sebenarnya ingin mencari tahu bagaiamana dia dan
kelompoknya menyebarkan pola hidup vegetarian. . . . . Rupanya, mereka tidak
begitu menyebarkan pola hidup ini. Mereka lebih menyerahkannya pada pribadi
masing-masing. Suatu prinsip yang tidak terlalu sama dengan prinsip saya.
Wajar juga jika prinsip mereka
berbeda. Apalagi, setelah dia membeberkan tempat-tempat yang tidak memungkinkan
untuk hidup vegetarian: Mongol, daerah kutub. Saya juga ingat dengan Elizabeth
Velasquez yang terlahir dengan sindrom langka. Tubuhya tidak bisa menyerap
lemak. Saya lupa, dalam jarak waktu sekian jam, dia harus makan setiap harinya.
Pastilah dia mengkonsumsi daging. Itupun tetap saja tidak misa menghindarkan
dirinya dari “kekurusan”.
Tapi, meski dia tergolong pasif
dalam menyebarkan ajaran vegetarian, dia yakin bahwa suatu waktu dunia akan
mengarah pada vegetarian. Ini juga yang memang saya rindukan. Tapi, ketika
menghitung-hitung statistik, berapa orang di dunia ini yang sama dengan saya dan
dia serta kelompoknya? Dari sekian banyak orang yang hidup di dunia ini,
berapakah yang sadar? Sepertinya kami hanyak setetes air tawar di tengah lautan
yang asin.
Jika orang tua Elizabeth Velasuez
dan nenek moyangnya hidup vegetarian bahkan vegan, apakah dia akan terhindar
dari sindrom yang langka?
Jika orang-orang Mongol dan daerah
kutub maupun mereka yang hidup di dekat laut sadar akan pola hidup vegetarian,
apakah tersedia cukup lahan dan sayuran/buah untuk mereka?
Semoga jika nantinya semua sadar akan
keluhuran hidup vegetarian dan menjunjung tinggi bela rasa atas hewan, segala
tantangan dan kekurangan akan tetap terpenuhi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar