Selasa, 16 Juni 2015
Untuk pertama kali dalam New Episodes of My Life, saya pergi ke kebun. Pekerjaan di sini:
menyiram tanaman (buah naga), membersihkan pekarangan dari rerumputan, dan
mencangkul untuk menggemburkan kembali tanah. Ketika membersihkan lahan dari
rerumputan, tanpa sengaja saya bersama ayah saya menemukan sebuah semangka. Di
samping lahan kami, ada lahan lain yang ditanami semangka. Ayah saya yang sudah mengenal bapak, yang
mengolah lahan di samping dan menanaminya dengan semangka, membertahukan
kepadanya bahwa kami menemukan semangka yang kemungkinan berasal dari lahannya.
Kami berpikir, jangan-jangan ada yang hendak mengambil semangka itu tanpa izin
kemudian meletakkannya di lahan kami
untuk sementara. Siapa tahu? . . . . . .
Ayah saya kemudian memberitahu sang bapak
bahwa kami menemukan semangkanya – mungkin – yang ada di lahan kami. Sang bapak
begitu baik. Dia mengatakan supaya kami memakan saja semangka yang ditemukan. Tentu
saja kami tidak langsung memakannya. Kami datang ke tempatnya, bercakap-cakap.
. . .. .
Di akhir percakapan, dia pun kembali menambah
lagi 1 semangka untuk kami. Bahkan, dia masih menambahkan bibit semangka. . . .
. Wah, hitung-hitungan sederhana: kejujuran untuk 1 semangka, membawa 2
semangka dan bibitnya untuk kami. Indahnya kejujuran. . . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar